8.9.12

SIRI 2: Pandangan Dr Yusuf Qardhawi Pada Aliran Syiah

SIRI 2: Pandangan Dr Yusuf Qardhawi Pada Aliran Syiah
 
2. Orang-orang Sunni yang Melihat Syi’ah dari Sisi Politik Semata
 
               Kelompok kedua adalah kebalikan dari kelompok pertama yang suka mengafirkan Syi’ah. Kelompok ini tidak pernah melihat Syi’ah dari sisi akidah dan pokok-pokok ajaran mereka yang bertentangan dengan akidah mayoritas umat Islam. Mereka ini tidak mau memperhatikan Syi’ah dari sisi ajaran atau keyakinan mereka terhadap Al-Qur`an, As-Sunnah dan para sahabat. Mereka juga tidak mau memperhatikan Syi’ah dari sisi ucapan mereka yang mengatakan bahwa para Imam mereka adalah orang-orang maksum, mengetahui hal gaib yang tidak diketahui oleh para nabi dan ucapan mereka bahwa Imamah adalah pokok ajaran Syi’ah yang barangsiapa menolaknya, maka dia dicap kafir. Kelompok ini juga tidak memperhatikan Syi’ah dalam hal tingkah laku mereka yang menyimpang. Misalnya peristiwa peringatan wafatnya Al-Husain RA setiap tahunnya dengan cara menampar pipi, merobek-robek kantong baju, juga memukul dada dan punggung sampai berdarah-darah. Ritual ini terus diamalkan sampai lebih dari tiga belas abad lamanya. Mereka juga beriman bahwasanya Al-Mahdi itu ada dan sekarang sedang bersembunyi di Sirdab dan belum keluar dari persembunyiannya sejak 11 abad yang lalu. Keyakinan semacam ini jelas menyalahi sunnatullah pada usia manusia.
 
               Kelompok Sunni ini tidak menghiraukan semua akidah Syi’ah yang batil ini. Kelompok ini hanya melihat sisi politiknya saja sebagai buah dari Revolusi Imam Khumaeni. Di antara yang menonjol adalah Iran berani menantang Amerika Serikat dan anak emasnya Israel. Hal ini dibuktikan dengan adanya kelompok pejuang Hizbullah (Syi’ah) di Libanon yang perang melawan Israel pada musim panas tahun 2006 M.
 
               Oleh sebab itulah, kita harus diam saja dan jangan membicarakan madzhab mereka (Syi’ah) dan akidah mereka. Juga strategi mereka untuk menumpas masyarakat Sunni dengan persiapan dana jutaan bahkan milyaran dollar Amerika yang ditunjang dengan orang-orang yang sudah terlatih dan siap berperang, pada saat Ahlu Sunnah tidak memiliki pertahanan sedikit pun. Realita ini persis dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh saudara penanya, ”Sesungguhnya para ulama Ahlu Sunnah tidak membekali ilmu yang memadai untuk membendung Syi’ah dan mereka membiarkan dada para pengikut Ahlu Sunnah terbuka sehingga menjadi sasaran empuk anak panah dari kanan maupun dari kiri.”
 
               Saya melihat di sini bahwa kita harus bisa membedakan mana siasat politik mereka dan mana ajaran atau akidah mereka. Kita hanya mendukung dari sisi politik mereka melawan Amerika dan Israel. Kita juga hanya mendukung Iran dari sisi pengembangan nuklir dan kita akan menolak segala bentuk intervensi  atas hak mereka di dalam pengembangan reaktor nuklir. Kita juga berdiri dengan segala kekuatan kita untuk melawan Amerika jika mereka melakukan serangan militer terhadap Iran. Inilah yang saya terangkan dengan sangat jelas, alhamdulillah. Saya katakan, ”Kita akan melawan Amerika jika Iran diserang!” Ucapan saya ini telah disiarkan oleh stasiun tv milik Iran. Mereka memuji saya dalam hal ini dan mengucapkan ucapan terimakasihnya melalui telepon. Perlu dicata, saya tidak mengucapkan kecuali sesuatu yang saya anggap sebagai kebenaran!
 
               Saya pun mendukung tentara Hizbulloh pada saat mereka perang melawan Israel. Saya juga telah membantah fatwa salah satu ulama senior Saudi yaitu Syaikh Jibrin di dalam program TV Aljazeera yang bertajuk “Syariah dan Kehidupan”. Di dalam buku ini pun ada fatwa mengenai masalah ini.
 
               Yang jelas,  resistensi kita terhadap ajaran Syi’ah tetap ada, dan sikap kita tidak berubah terhadap pokok-pokok ajaran mereka. Demikian pula sikap saya tetap tegas menolak segala bentuk penyebaran ajaran Syi’ah ke tengah-tengah Ahlu Sunnah!
 
 

No comments: