SIRI 2: Pandangan Dr Yusuf Qardhawi Pada Aliran Syiah
2. Orang-orang Sunni yang Melihat Syi’ah dari Sisi Politik Semata
               Kelompok kedua adalah kebalikan dari kelompok 
pertama yang suka mengafirkan Syi’ah. Kelompok ini tidak pernah melihat 
Syi’ah dari sisi akidah dan pokok-pokok ajaran mereka yang bertentangan 
dengan akidah mayoritas umat Islam. Mereka ini tidak mau memperhatikan 
Syi’ah dari sisi ajaran atau keyakinan mereka terhadap Al-Qur`an, 
As-Sunnah dan para sahabat. Mereka juga tidak mau memperhatikan Syi’ah 
dari sisi ucapan mereka yang mengatakan bahwa para Imam mereka adalah 
orang-orang maksum, mengetahui hal gaib yang tidak diketahui oleh para 
nabi dan ucapan mereka bahwa Imamah adalah pokok ajaran Syi’ah yang 
barangsiapa menolaknya, maka dia dicap kafir. Kelompok ini juga tidak 
memperhatikan Syi’ah dalam hal tingkah laku mereka yang menyimpang. 
Misalnya peristiwa peringatan wafatnya Al-Husain RA setiap tahunnya 
dengan cara menampar pipi, merobek-robek kantong baju, juga memukul dada
 dan punggung sampai berdarah-darah. Ritual ini terus diamalkan sampai 
lebih dari tiga belas abad lamanya. Mereka juga beriman bahwasanya 
Al-Mahdi itu ada dan sekarang sedang bersembunyi di Sirdab dan belum 
keluar dari persembunyiannya sejak 11 abad yang lalu. Keyakinan semacam 
ini jelas menyalahi sunnatullah pada usia manusia.
               Kelompok Sunni ini tidak menghiraukan semua akidah 
Syi’ah yang batil ini. Kelompok ini hanya melihat sisi politiknya saja 
sebagai buah dari Revolusi Imam Khumaeni. Di antara yang menonjol adalah
 Iran berani menantang Amerika Serikat dan anak emasnya Israel. Hal ini 
dibuktikan dengan adanya kelompok pejuang Hizbullah (Syi’ah) di Libanon 
yang perang melawan Israel pada musim panas tahun 2006 M.
               Oleh sebab itulah, kita harus diam saja dan jangan 
membicarakan madzhab mereka (Syi’ah) dan akidah mereka. Juga strategi 
mereka untuk menumpas masyarakat Sunni dengan persiapan dana jutaan 
bahkan milyaran dollar Amerika yang ditunjang dengan orang-orang yang 
sudah terlatih dan siap berperang, pada saat Ahlu Sunnah tidak memiliki 
pertahanan sedikit pun. Realita ini persis dengan pertanyaan yang 
ditanyakan oleh saudara penanya, ”Sesungguhnya para ulama Ahlu 
Sunnah tidak membekali ilmu yang memadai untuk membendung Syi’ah dan 
mereka membiarkan dada para pengikut Ahlu Sunnah terbuka sehingga 
menjadi sasaran empuk anak panah dari kanan maupun dari kiri.”
               Saya melihat di sini bahwa kita harus bisa 
membedakan mana siasat politik mereka dan mana ajaran atau akidah 
mereka. Kita hanya mendukung dari sisi politik mereka melawan Amerika 
dan Israel. Kita juga hanya mendukung Iran dari sisi pengembangan nuklir
 dan kita akan menolak segala bentuk intervensi  atas hak mereka di 
dalam pengembangan reaktor nuklir. Kita juga berdiri dengan segala 
kekuatan kita untuk melawan Amerika jika mereka melakukan serangan 
militer terhadap Iran. Inilah yang saya terangkan dengan sangat jelas, 
alhamdulillah. Saya katakan, ”Kita akan melawan Amerika jika Iran 
diserang!” Ucapan saya ini telah disiarkan oleh stasiun tv milik Iran. 
Mereka memuji saya dalam hal ini dan mengucapkan ucapan terimakasihnya 
melalui telepon. Perlu dicata, saya tidak mengucapkan kecuali sesuatu 
yang saya anggap sebagai kebenaran!
               Saya pun mendukung tentara Hizbulloh pada saat 
mereka perang melawan Israel. Saya juga telah membantah fatwa salah satu
 ulama senior Saudi yaitu Syaikh Jibrin di dalam program TV Aljazeera 
yang bertajuk “Syariah dan Kehidupan”. Di dalam buku ini pun ada fatwa mengenai masalah ini.
               Yang jelas,  resistensi kita terhadap ajaran Syi’ah 
tetap ada, dan sikap kita tidak berubah terhadap pokok-pokok ajaran 
mereka. Demikian pula sikap saya tetap tegas menolak segala bentuk 
penyebaran ajaran Syi’ah ke tengah-tengah Ahlu Sunnah!
No comments:
Post a Comment